E-Commerce

Hutri Tampubolon
4 min readFeb 11, 2021

--

Teknologi yang berkembang dengan begitu pesat seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis. Pemanfaatan teknologi yang tepat akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Proses bisnis yang panjang, rumit dan membutuhkan waktu lama dapat menjadi lebih efisien dan membantu menekan biaya. E-commerce adalah salah satu teknologi yang semestinya dapat diterapkan dalam perusahaan.E-commerce merupakan jawaban atas tuntutan globalisasi. Pertumbuhan pengguna internet yang berkembang dengan pesat seharusnya menjadi alasan mengapa perusahaan harus mencoba menerapkan e-commerce.Walaupun memang perkembangan pengguna e-commerce belum begitu mengesankan dibandingkan dengan pertumbuhan pengguna internet.

E-commerce pertama sekali muncul pada tahun 1995 untuk melakukan digitalisasi bisnis melalui web, namun model bisnis masih belum kuat. Seiring dengan berjalannya waktu, digitalisasi web semakin berkembang pada masa konsolidasi pada tahun 2001–2008 dimana seiring dengan kemunculan dari sosial media e-commerce berperan dalam pertumbuhan model bisnis sebesar 25%. Saat ini, bisnis model baru yang berlandas pada social technologies dan user generated content (Web 2.0) melalui ertumbuhan marketing dan iklan (Google AdSense). Semakin banyak orang/bisnis yang melakukan transaksi melalui internet, sehingga penjualan dari e-commerce dapat meningkat.

E-commerce menggambarkan proses pembelian, penjualan, transfer, atau bertukar produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.

E-business adalah konsep yang lebih luas. Selain membeli dan penjualan barang dan jasa, e-bisnis mengacu pada melayani pelanggan, bekerja sama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik dalam suatu organisasi.

FEATURES ON E-COMMERCE TECHNOLOGY

1. Ubiquity (anywhere/anytime)

E-commerce dapat dilakukan dengan transaksi tanpa batas

2. Global reach (no boundaries)

Saat ini dengan adanya internet, pengusaha dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web

3. Universal standards (common standards)

Teknologi e-commerce dioperasikan dengan standard universal yang digunakan oleh semua negara di dunia, sementara sebagian besar teknologi perdagangan yang tradisional berbeda dari satu negara ke negara lainnya.

4. Information richness (video/audio/text)

Memungkinkan penjual online menyampaikan pesannya kepada audiens yang beraneka ragam dan memperkaya isi pesan pemasarannya dengan teks, vidio, dan audio.

5. Interactivity (technology interacts with user)

Memungkinkan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli dan memungkinkan penjual menghadapi pembeli seperti layaknya pengalaman tatap muka, tetapi jauh lebih banyak dan dalam skala global.

6. Personalization/customization (personal messages on mass level)

7. Personalization/customization (personal messages on mass level)

JENIS- JENIS E-COMMERCE

1. Customer to Customer (C2C)

Jenis e-commerce yang proses transaksi nya dilakukan oleh seorang customer sebagai individu sedangkan customer lainnya sebagai pembeli.

Contohnya : eBay, Kaskus dan social network.

2. Customer to Business (C2B)

Jenis e-commerce yang proses transaksi nya dilakukan oleh customer sebagai penjual sedangkan suatu perusahaan sebagai pembeli.

Contohnya : Priceline dan consumer-feedback.

3. Business to Customer (B2C)

Jenis e-commerce yang proses transaksi nya dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai penjual sedangkan customer sebagai pembeli.

Contohnya : Amazon dan Lazada.

4. Business to Business (B2B)

Jenis e-commerce yang proses transaksi nya dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai supplier sedangkan perusahaan lain sebagai pembeli.

Contohnya : Bukalapak, Tokopedia, dan Shopify.

9 ESSENTIAL CATEGORIES OF E-COMMERCE PROCESS

Source : James, 2010.

Gambar ini menguraikan sembilan komponen kunci dari arsitektur proses perdagangan elektronik yang merupakan dasar dari inisiatif perdagangan elektronik dari banyak perusahaan saat ini. Dimana ilmuan berkonsentrasi pada peran proses ini dalam sistem e-niaga, tetapi harus disadari bahwa banyak dari komponen ini juga dapat digunakan dalam aplikasi e-bisnis non-niaga internal.

Proses dari e-commerce ini terbagi 9 kategoti yaitu :

  • Access control and security

Proses e-commerce harus membangun rasa saling percaya dan mengamankan akses antara pihak dalam transaksi e-niaga dengan mengautentikasi pengguna, memberi otorisasi akses, dan menerapkan fitur keamanan

  • Profiling and personalizing

Profil pengguna dikembangkan menggunakan alat pembuatan profil seperti pendaftaran pengguna, file cookie, perangkat lunak pelacakan perilaku situs web, dan umpan balik pengguna.

  • Search management

Proses pencarian yang efisien dan efektif memberikan kemampuan situs Web e-commerce teratas yang membantu pelanggan menemukan produk atau layanan tertentu yang ingin mereka evaluasi atau beli.

  • Content and catalog management

Konten dan manajemen katalog dapat diperluas untuk memasukkan produk proses konfigurasi yang mendukung layanan mandiri pelanggan berbasis web dan massa penyesuaian produk perusahaan

  • Workflow management

sistem alur kerja memastikan bahwa transaksi yang tepat, keputusan, dan kegiatan kerja dilakukan, dan data dan dokumen yang benar diarahkan ke karyawan yang tepat, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya.

  • Payment

Payment meliputi proses membuat ke keranjang belanja, bantuan metode pembayaran, serta verifikasi pembayaran.

  • Event notification

Berfungsi dengan perangkat lunak manajemen alur kerja untuk memantau semua proses dan pencatatan e-niaga semua peristiwa yang relevan, termasuk perubahan tak terduga atau situasi masalah.

  • Collaboration and trading
  • Web Payment Process

Pelanggan memilih produk dari tampilan katalog situs Web dan menempatkannya sementara dalam keranjang belanja virtual untuk checkout nanti dan pemrosesan.

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI

  • Mempersingkat siklus waktu yang dibutuhkan satu alur proses dan waktu untuk memasarkan
  • Memberdayakan karyawan dan mendukung terciptanya kolaborasi
  • Peningkatan di Supply chain
  • Memampukan kustomisasi secara massal
  • Mendukung manajemen perubahan

KETERBATASAN E-COMMERCE

  • Kurangnya keamanan sistem, standarisasi dan protokol untuk komunikasi
  • Bandwith jaringan terbatas
  • Tools untuk pengembangan software masih terus berubah dari waktu ke waktu
  • Kesulitan untuk mengintegrasikan internet dan software ecommerce dengan aplikasi dan basis data yang sudah ada
  • Butuh web server khusus dan dukungan infrastruktur yang tepat
  • Beberapa software e-commerce mungkin tidak bisa berjalan dengan hardware tertentu atau tidak kompatibel dengan operating system tertentu

E-commerce dan m-commerce terus berevolusi, menyajikan cara — cara baru untuk melakukan bisnis yang di satu sisi membawa manfaat, di sisi lain juga membawa masalah. Butuh perencanaan dan integrasi dengan berbagai komponen infrastruktur TI.

REFERENSI

James A O’Brien “Introduction to Information System”. McGRAWHILL, 15th Edition, 2010

Laudon, Kenneth C. & Laudon, Jane P. (2008) Sistem Informasi Manajemen. Palgrave: Basingstok

Pranata IM, Darma GS. Strategi Penerapan E-Commerce Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Jurnal Manajemen Bisnis. 2014 Feb 28;11(1):69–81.

--

--

Hutri Tampubolon

Engineering Management Student at Del Institute of Technology